Pada umumnya wanita suka bakso, pria suka (sepak) bola. Entah berapa kali mendengar dan dari siapa, saya kurang memperhatikan apalagi mencatatnya. Saya percaya dengan pernyataan itu, karena menilik latar belakangnya, pria sering bermain bola ketika kecilnya, sedangkan wanita sering bermain masak-memasak sejak kecilnya. Tukang bakso dorong yang saya tanyai mengatakan langganannya kebanyakan wanita. Silahkan dibuktikan sendiri berapa persentase pria dan wanita penonton sepak bola dan pengunjung warung bakso.
Adakalanya wanita menyukai bola dan pria menyukai bakso. (Maaf, tepatnya sih wanita menyukai pemain bola). Kekecualian itupun lebih untuk tenggang rasa atau alasan tertentu. Biasalah seseorang rela menemani dan menyenangkan orang yang dikasihinya menonton bola atau jajan bakso
Paduan rasanya sempurna. Sensasi urat yang ada di bakso itu…hm, bikin saya jadi ketagihan buat memakannya terus menerus. Bedanya hanya ada di kuah saja. Ada kuah panas dan gurih yang melengkapi bakso tadi, ditambah dengan aneka pelengkap yang membuat rasanya jadi semakin mantap.
Karena sensasi gurih lezatnya, bakso nyaris seperti makanan mewah saat saya masih kecil. Sampai sekarang pun it is always a pleasure jika bisa menghadapi seporsi bakso hangat berkuah jernih (apalagi yang banyak potongan sawinya), dengan aroma harum menggoda yang khas, dan jus cabe yang sifatnya optional. Halah-halah… bakso.. bakso..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar