NAMAMU SEMBILU
Kalau tak ada luka yg menderaskan darah di nadiku, aku nyaris lupa namamu. Sembilu kan? Walau kau mengelak, menggeleng, dan menyentak tapi mata tajammu mengaku. Aku perih dan kau menyayatku hingga letih.
Tak ada pisau sembilu pun jadi. Itu memang maumu. Tak ada yg lebih suka kau sukai daripada luka yg kau lukai. Selebar danau yg kau renangi. Sedalam palung yg kau selami. Kau tak ragu lakukan itu. Padaku? Pada siapa pun yg kau temu
Meski kunikmati luka itu dari cara mengirismu yg ritmis. Tapi nganga luka enggan mendustaiku. "Kau bukan yg pertama," bisikmu. Entah ke berapa.
Nomor memang bukan segalanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar